Yu Yuehan menurunkan tatapannya dan menatap bibir mungil yang tidak berhenti mengoloknya itu.
Lalu, pria itu melihat ke bawah ke arah tulang selangka Nian Xiaomu yang memesona dan juga kulit putih di dada wanita itu.
Bunga mawar yang dipeluk oleh wanita itu sebelumnya sudah mendarat di dekat kakinya. Beberapa kelopak rontok dan berhamburan di jari kakinya.
Terasa suasana yang romantis dan malu-malu ….
Tenggorokan Yu Yuehan menjadi kering saat perasaan yang tidak dapat dijelaskan menjalar ke sekujur tubuhnya.
Mata pria itu memicing, dan ia bertanya-tanya apakah Nian Xiaomu serius dengan apa yang dikatakannya tadi ataukah hanya mengoceh tidak karuan dalam keadaan mabuk.
Kemudian, Nian Xiaomu terisak dengan sedih dan merengek ketika mengeluh pada pria itu, "Leherku sakit. Turunkan kepalamu sedikit."
Yu Yuehan mendengarkan dengan patuh pada wanita itu dan sedikit membungkuk sehingga mata mereka dapat bertemu pada level yang sama.