Chereads / Sisa Hidupku Adalah Untukmu / Chapter 4 - Keadaannya yang Menyedihkan

Chapter 4 - Keadaannya yang Menyedihkan

Nian Xiaomu menatap punggung pria yang beranjak pergi itu dan berteriak memanggilnya.

Mendengar itu, Yu Yuehan memelankan langkahnya.

Tapi, ia tidak berhenti dan terus melangkah pergi.

"Nona, saya mohon maaf. Selain itu, ini kartu nama saya. Kalau Anda berubah pikiran mengenai ganti rugi, silakan hubungi saya." Sang asisten menyodorkan selembar kartu nama ke dalam tangannya dan segera berbalik mengejar atasannya.

Ketika mereka tiba di ruang operasi, lampu menyala menandakan operasi masih berlangsung ….

"Tuan Muda, kemejamu sobek. Apakah kau ingin ganti baju yang baru?" tanya sang asisten dengan hati-hati menunjuk ke baju dengan kancing terbuka.

Ia telah mengenal atasannya selama bertahun-tahun, tapi ini pertama kalinya ia melihat atasannya dalam kondisi yang semenyedihkan ini.

Kancing kemeja itu telah copot, kemejanya kusut, dan celananya terkena krim mentega ….

Memikirkan wanita yang berani menuntut permohonan maaf dari Yu Yuehan, sang asisten berkeringat dingin.

"Tidak perlu," jawab Yu Yuehan dingin, matanya terpaku ke ruang operasi.

Tak lama setelah itu, lampu operasi dimatikan.

"Anak itu sudah tidak dalam bahaya, tapi efek anestesi masih ada. Dia mungkin harus tidur sampai anestesinya habis," dokter melepas masker operasinya dan dengan gembira mengumumkan berita baik itu.

"Harus kukatakan, anak ini sungguh diberkati. Sebenarnya tadi itu tidak cukup darah golongan B di rumah sakit kami, tapi syukurlah, ada jiwa baik yang mendonorkan banyak darah untuk anak ini. Itulah mengapa dia bisa bertahan."

Kerutan di antara alis Yu Yuehan semakin dalam setelah mendengar ucapan dokter tersebut. Dia menoleh ke asistennya.

Donor itu adalah penyelamat putrinya ….

Sang asisten mengerti maksudnya dan bergegas ke ruang pengambilan darah.

Tapi, dia berlari kembali dengan cepat dan melaporkan, "Tuan Muda, perawat bilang orang itu baru saja pergi."

"…" Baru pergi?

Mata Yu Yuehan berkedip, dan ketika ia hendak mengatakan sesuatu, ia melihat si kecil didorong keluar dari ruang operasi. Ia langsung melangkah maju.

-

Nian Xiaomu berdiri terpaku dan pulih dari kelinglungannya setelah beberapa saat.

Dia melirik kartu nama di tangannya, pipinya menggembung marah. Saat hendak dibuangnya kartu nama itu ke tong sampah, dia memikirkannya dan sebaliknya, memasukkan kartu nama itu ke tasnya.

Lalu, ia berbalik dan menaiki elevator.

Ketika Nian Xiaomu sampai ke sebuah kantor, ia mendorong buka pintu dan langsung masuk, dengan ekspresi wajah yang paling menyedihkan.

"Hei sayang, maafkan, tapi kue ulang tahunmu hancur. Tapi, aku bisa menyerahkan diriku untuk menikahimu …" Sebelum Nian Xiaomu menyelesaikan perkataannya, sebuah formulir aplikasi melayang ke arahnya.

Secara naluriah ia mengulurkan tangannya dan menangkap formulir itu.

"Apa ini?"

"Aku telah memilihkan sebuah pekerjaan untukmu. Semua persyaratan detail tertulis di situ. Kau punya pertanyaan mengenai wawancara besok?" Seorang wanita muda berkacamata mendongak dari meja kerjanya dan merengut ke Nian Xiaomu.

Tan Bengbeng adalah teman baik dan kreditur terbesarnya.

Beberapa tahun ini, Tan Bengbeng tidak hanya memberikan seluruh uangnya, ia juga berutang cukup banyak demi Nian Xiaomu.

Hal yang paling ingin dilakukan Nian Xiaomu saat ini adalah menghasilkan uang untuk membayar utangnya.

"Tidak masalah." Nian Xiaomu menyimpan formulir aplikasi dengan baik, kemudian dengan kilau di matanya berkata, "Terus, mengenai kue ulang tahunmu …"

"Bukannya ada yang berkata ia akan menawarkan diri sebagai gantinya?"

"Aku tiba-tiba ingat, orang yang merusak kuemu memberikan kartu namanya untuk kauhubungi. Tentang janji perkawinan, dia kandidat yang lebih cocok." Nian Xiaomu mengeluarkan kartu nama itu dan meghempaskannya ke atas meja.

Dia membungkuk, mengecup pipi Tan Bengbeng, dan berkata, "Hei sayang, aku akan bersiap untuk wawancaraku sekarang. Selamat ulang tahun!"

Kemudian, dia melesat keluar dari ruangan!