"Dasar tidak berguna, kau hanya bisa melampiaskan amarahmu di dalam kamar. Kalau kau memang semarah itu, kenapa kau tidak pergi mencekik Zheng Yan? Kalau ia mati, tidak ada seorang pun yang akan berebut warisan denganmu!"
Ling Liwei berkata dengan marah.
Mendengarnya, Zheng Hao meletakkan bingkai foto itu kembali ke atas meja di sisi tempat tidur dan menjawab dengan muram.
"Ia kakakku."
"Kakak? Lupakanlah. Ibunya sudah terbaring di dalam peti mati dan kau dilahirkan oleh Mami. Bagaimana mungkin kalian ini bersaudara? Simpanlah omong kosongmu tentang ia sebagai kakakmu. Kau harus paham kalau selama ia masih hidup, seluruh Perusahaan Zheng tidak akan ada hubungannya denganmu. Kau tahu ayahmu pilih kasih, bagaimanapun juga Mami adalah istri keduanya. Kalau Mami tidak bilang pada ayahmu kalau Mami menyukai anak-anak dan bersedia membesarkan Zheng Yan seperti anak kandung Mami, ayahmu bahkan tidak akan menikahi Mami! Kau tidak akan ada di dunia ini!"
