Tidak terlihat ekspresi di wajah Zheng Mohong.
Tanpa reaksi, ia menatap Zheng Yan dan Mo Yongheng.
Pria itu seakan membayangkan kalau ia sedang berhalusinasi.
Zheng Yan juga tertegun.
Bukankah ayahnya pergi ke kamar kecil? Kenapa ia sudah kembali?
Sudah berapa lama ayahnya berdiri di belakangnya? Berapa banyak yang didengar oleh ayahnya?
"Papi!"
Zheng Yan melepaskan Mo Yongheng dan berdiri di depan meja makan bagaikan seorang anak kecil yang tertangkap basah.
Wanita itu tergagap saat berusaha menjelaskan.
"Papi, jangan salah paham. Tidak seperti yang Papi bayangkan … Mo Yongheng dan aku, maksudku, Tuan Muda Yongheng dan aku hanya … hanya …."
Hanya berbincang-bincang di bawah selimut?
Tidur bersama tanpa pakaian dan tidak melakukan apa pun sepanjang malam?
Zheng Yan bisa mengatakannya pada siapa pun tanpa ragu.
Tapi, pada ayah yang sangat menyayanginya, wanita itu tidak mampu.