"Berhentilah! Jangan menangis sekarang, selesaikan apa yang kaukatakan tadi. Kecuali apa? Apa hubungannya denganku?" Zheng Yan mengambil dua lembar tisu lagi dan duduk di samping Nian Xiaomu, membantu wanita itu menyeka air matanya.
Nian Xiaomu meraih tangan Zheng Yan dan menatapnya dengan matanya yang berlinang air mata.
"Kau benar-benar ingin aku mengatakannya?"
"Katakanlah," Zheng Yan menjawab dengan nada memerintah.
"Janji dulu. Kau tidak boleh marah," dikasih hati minta jantung, Nian Xiaomu meminta pada Zheng Yan.
Zheng Yan menjadi waspada dan mengamati Nian Xiaomu dari ujung kepala ke ujung kaki. Lalu, menyadari kalau Nian Xiaomu bukan orang seperti itu, Zheng Yan menjawab dengan tenang, "Katakan saja dan hentikan omong kosongmu. Jika tidak, aku akan pergi sekarang dan kau boleh terus menangis di sini, oke?"