Zheng Yan belum selesai berbicara ketika Mo Yongheng mengambil kotak makanan tersebut dari tangan wanita itu dan telah menundukkan kepala sambil memakan mi.
Pria itu makan dengan sangat cepat. Hanya dalam sekejap, seporsi besar mi kaki babi tersebut sudah hampir dihabiskan olehnya.
"Pelan-pelan, tidak ada yang akan merebutnya darimu. Aku tadinya berpikir kau cukup makan beberapa suap saja kalau kau tidak suka mi kaki babi. Tak kusangka kau suka sekali," Zheng Yan menggoda Mo Yongheng dengan gembira sambil menatap pria yang membenamkan kepalanya di dalam mangkuk mi tersebut.
Mendengar kata-kata wanita itu, Mo Yongheng berhenti makan dan mendongak menatapnya.
Tatapan pria itu tidak dapat dimengerti oleh Zheng Yan.
Mo Yongheng tidak lapar, ia juga tidak percaya kalau makan mi kaki babi akan menyingkirkan nasib sial. Ia makan hanya karena mi ini mengandung ketulusan dari wanita itu.