Mo Yongheng berdiri di samping pengacaranya dengan wajah tanpa ekspresi dan kedua tangan di dalam sakunya.
Mendengar suara Zheng Yan, mata Mo Yongheng sedikit mengerjap. Secara naluriah, pria itu menoleh ke arah Zheng Yan. Ia tidak menyangka wanita itu akan menghambur ke dalam pelukannya.
Tanpa berpikir, Mo Yongheng merentangkan lengannya menyambut wanita itu.
Saat pria itu masih terkejut karena Zheng Yan menghambur dalam pelukannya, ia mendengar Zheng Yan mengerang dan buru-buru menatap wanita itu.
"Kau tersandung apa?"
"Semuanya. Kenapa semua bagian tubuhmu keras sekali? Untung hidungku ini asli. Jika tidak, pasti sudah bengkok karena benturan seperti ini …." Zheng Yan menggosok hidungnya sambil mengeluh.
Kaki wanita itu sepertinya juga terkilir.
Mengapa ia sial sekali?