Entah mengapa, Mo Yongheng tiba-tiba merasakan gejolak dalam hatinya yang tenang pada saat itu.
Ia ingin mengabaikan segalanya dan berlari memeluk Zheng Yan ….
Ketika pikiran itu baru muncul di benak Mo Yongheng, sebuah sosok mendadak berlari ke depan dan memeluknya.
Dengan mata yang memerah, Zheng Yan tercekat oleh perasaannya sambil mengoceh, "Walaupun kau begitu diam dan sedikit sulit didekati, kau cukup setia. Jangan khawatir, aku akan membantumu menjaga Xiao Mumu dan Tuan Mo Tua. Ketika kau sendirian, jangan menangis tersedu-sedu ya …."
"…."
Mo Yongheng tidak menangis, wanita itu yang menangis.
Pria itu jarang membiarkan perasaannya terlihat. Ia mengulurkan tangan memeluk erat wanita di hadapannya tersebut.
Dengan suara yang sedikit serak, pria itu bergumam, "Zheng Yan."
"Hm?" Zheng Yan mendengus lalu mengangkat kepalanya menatap pria itu.