Hanya ada suara mereka membolak-balik halaman sesekali.
Sewaktu Mo Yongheng mengetahui kalau tidak ada air lagi dalam gelasnya, ia mendongak hendak pergi mengambil air. Lalu, ia melihat Zheng Yan yang duduk di depannya telah tertidur di atas meja.
Wanita itu masih menggenggam pulpen di tangan kanannya ketika ia tertidur saat sedang menuliskan sejumlah data.
Bibirnya berkerut saat ia menyandarkan kepala pada sikunya.
Rambut panjangnya yang berombak terurai secara alami di wajah wanita itu.
Terdapat kesan lugu kekanakan pada fiturnya yang mengagumkan.
Tatapan Mo Yongheng menjadi lembut. Ia meletakkan gelasnya dan melangkah ke samping wanita itu.
Dua kali pria itu memanggil nama Zheng Yan dengan lembut.
Zheng Yan mungkin tertidur begitu pulasnya hingga tidak bereaksi sama sekali.
Jika Mo Yongheng membiarkan Zheng Yan terus tidur seperti ini, darah di sikunya akan terhenti dan wanita itu akan merasa sangat tidak nyaman nanti.