Mo Yongheng menarik bibirnya membentuk garis lurus dan tidak berbicara. Ia memusatkan perhatiannya untuk merawat pergelangan kaki Zheng Yan yang bengkak.
Pria itu mengingatkan dengan tenang.
"Kompres dingin pergelangan kakimu hari ini, esoknya ganti dengan kompres panas. Bengkakmu akan berkurang secara efektif dan jangan memakai sepatu hak tinggi beberapa hari ke depan."
"Tidak! Sepatu hak tinggi adalah hidupku!" Zheng Yan langsung menjawab.
"…."
'Sepatu hak tinggi adalah hidupnya, memangnya ada teori seperti itu?'
Pria itu mengernyitkan dahinya, "Kau tidak pendek."
Maksud pria itu, Zheng Yan tidak perlu mengenakan sepatu hak tinggi apalagi ketika pergelangan kakinya bengkak.
Siapa sangka Zheng Yan yang sesaat yang lalu masih patuh seperti seekor anak kucing, ternyata menjulurkan sebuah jari dan menggoyangkannya pertanda tidak setuju.