Mengira ia masih bermimpi, mata Tan Bengbeng membelalak dan menatap posisi mereka untuk sesaat. Lalu, ia kembali memejamkan matanya.
Beberapa detik kemudian, ia merasakan ada yang aneh dan membuka matanya.
Alisnya berkerut saat ia bertanya.
"Kenapa kau ada di tempat tidurku?"
Seperti Nian Xiaomu, Tan Bengbeng juga menginap di kamar VIP. Tempat tidurnya lebih besar dari biasanya dan cukup untuk ditiduri oleh dua orang.
Akan tetapi, wanita itu hanya berbaring sendirian di atas tempat tidurnya sebelum ia tertidur.
Ketika terbangun, ada orang lain di sampingnya.
Selain itu, Tan Bengbeng biasanya tidur dengan tenang dan tidak terlalu membolak-balikkan tubuhnya, apa lagi berinisiatif untuk memeluk seseorang ….
Wanita itu melirik pada pria telanjang di hadapannya dan alisnya makin berkerut.
Tan Bengbeng mengangkat selimutnya dan melemparkannya ke wajah pria itu untuk menutupi otot dadanya yang terlihat.