Seakan kehilangan seluruh ingatannya, selama beberapa detik, Nian Xiaomu menatap kosong pada wajah yang tidak asing tersebut di hadapannya.
Tatapannya seketika menjadi panik ketika ia tersadar kembali.
"Yu Yuehan, selamatkan Bengbeng, ia berada dalam bahaya …." Nian Xiaomu menopang tubuhnya dengan kedua tangan dan dengan cemas berusaha duduk di tempat tidur.
"Oke, oke, Tan Bengbeng sudah diselamatkan. Ia ada di kamar sebelah. Tapi, kau harus memberitahuku lebih dulu apakah kau merasa sakit di bagian tubuhmu yang lain."
Yu Yuehan menarik Nian Xiaomu ke dalam pelukannya untuk mencegahnya bergerak agar lukanya tidak terbuka.
Nian Xiaomu menarik napas lega setelah memastikan kalau Tan Bengbeng selamat.
Ketika ia melemaskan tubuhnya, wanita itu mendadak menyadari kalau bahunya begitu sakit hingga ia tidak bisa mengangkat tangannya.
Apakah tangan kirinya cacat?
Ekspresi terkejut terlintas di mata Nian Xiaomu saat ia menatap Yu Yuehan.
