Tan Bengbeng tertegun di depan sofa. Sambil memegang cairan antiseptik dan salep anti radang, wanita itu menatap terkejut pada Qi Yan yang telah dengan cepat berbaring di atas sofa.
Lebih dari separuh kancing kemejanya telah terbuka. Dadanya yang tegap terlihat sedangkan otot perutnya juga sedikit terlihat.
Dengan wajahnya yang nakal, itu akan menghasilkan pemandangan dari seorang pria tampan. Akan tetapi, ditambah dengan suara seksi dan memikat serta gerakannya yang menggoda … Tan Bengbeng tidak sanggup lagi melihatnya!
Wanita itu langsung menutupi mata dengan tangannya, berharap ia bisa berpura-pura tidak mengenal Qi Yan.
Namun, pria itu terus saja memanggil nama Tan Bengbeng.
Karena wanita itu tidak menjawab ketika dipanggil 'Bengbeng", pria itu dengan seketika mengubah panggilannya.
"Sayang, cepatlah ke sini. Aku sangat kesakitan …."
"….!!"