Tidak ada seorang pun yang bisa menolong Mo Yongheng. Mereka diam-diam merasa sedih untuk Mo Yongheng. Tatapan mereka pada pria itu seakan sedang menatap pria yang akan segera mati ….
Mo Yongheng tetap terlihat tenang walaupun Qi Yan sedang mencengkeram kerah kemejanya.
Akan tetapi, alisnya sedikit berkerut. Ia menatap Qi Yan dengan ekspresi jengkel yang terlihat dengan jelas.
Qi Yan sangat marah. Saat pria itu hendak meninju Mo Yongheng, Tan Bengbeng tersadar kembali dan berlari ke depan mencengkeram lengan Qi Yan.
"Qi Yan, apa yang sedang kaulakukan? Tuan Muda Yongheng datang untuk menjemput kita, kau tidak bisa memukuli orang begitu saja hanya karena tidak setuju dengan kata-katanya!"
"Cara bicaranya rendah sekali!"
"Kau yang rendah!"
"Aku akan membunuhmu!"
"Coba saja!"
"Jangan menantangku!"
"…."
Tan Bengbeng terjepit di tengah adu mulut dua pria yang seakan sedang bertarung antara hidup dan mati.