Tan Bengbeng tidak dapat menjelaskan perasaan ini tapi mendadak ia ingin melangkah ke depan untuk memeluk Qi Yan.
Untuk memberi tahu pria itu kalau ia tidak sendirian ….
Wanita itu berdiri terpaku saat menatap punggung Qi Yan selama beberapa waktu.
Perasaan yang memenuhi hatinya sedikit rumit.
Bahkan ia sendiri pun tidak yakin bagaimana ia akan menghadapi perubahan pandangannya terhadap Qi Yan ….
Ia hanya bisa secara naluriah menghindari masalah ini dan diam-diam berdiri di belakang menemani pria itu.
Saat ini, wanita itu sudah melupakan kalau alasannya keluar adalah untuk mendesak Qi Yan meramu penangkal untuk Tuan Mo Tua.
Mata dan hati Tan Bengbeng hanya tertuju pada sosok di hadapannya itu.