"Qi Yan!" Tan Bengbeng berteriak ketika melihat pria itu masih tidak mau menjawab.
"Jangan marah. Kita bicarakan pelan-pelan, aku akan mengatakan yang sebenarnya." Qi Yan meraih pergelangan tangan Tan Bengbeng dan menarik wanita itu ke dalam pelukannya.
Ia menepuk punggung wanita itu seperti seorang anak kecil.
"Yang baik ya, jangan marah, tidak baik untuk tubuh."
"…."
Tan Bengbeng sedikit meronta, ia menyadari ia tidak bisa melepaskan diri.
Wanita itu tidak berdaya menghadapi sikap Qi Yan yang tidak jelas tersebut. Ia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya.