"…."
Saat menatap mata Tan Bengbeng, Qi Yan merasakan ekspresi asing di baliknya. Sepasang mata licik pria itu awalnya terlihat tidak senang, lalu, seulas senyum yang berbahaya muncul dari sudut bibirnya.
Tubuh Qi Yan yang berdiri di sisi tempat tidur sedikit tersentak.
Mengulurkan tangannya, pria itu mengibaskan lengan kemejanya dan dengan tenang duduk di tempat tidur Tan Bengbeng.
Qi Yan mengangkat alisnya dan melirik pada wanita itu.
"Sehari sebagai suami istri berarti pengabdian tiada akhir seumur hidup. Kita sudah menjadi pasangan suami istri selama sebulan. Walaupun kita akan berpisah, kau juga tidak perlu tidak berperasaan seperti itu."
"… kita bukan pasangan suami istri!"
Tan Bengbeng tanpa sadar menjawab.
Selesai berbicara, wanita itu teringat akan semua hal yang dilakukan oleh Qi Yan padanya setiap malam selama satu bulan yang lalu dan telinganya menjadi sedikit memerah.