Perasaannya sama seperti saat hendak menstruasi.
Tapi, rasanya sedikit berbeda.
Rasa sakit menusuk membuat Tan Bengbeng tidak mampu berdiri tegak. Pakaiannya yang basah juga membuatnya sangat tidak nyaman.
Mungkin karena rasa tidak nyaman tersebut, gerakan Tan Bengbeng menjadi lebih lambat.
Atau, mungkin Qi Yan sudah mengetahui rencana Tan Bengbeng sebelum wanita itu sempat memukulnya. Qi Yan mencengkeram pergelangan tangan wanita itu dan memukul bagian belakang lehernya!
Leher Tan Bengbeng terasa sakit, ia terkejut dan terjatuh tidak sadarkan diri ke dalam pelukan pria itu.
Qi Yan memeluk Tan Bengbeng. Alisnya semakin berkerut ketika menyentuh tubuh sedingin es wanita itu.
Pria itu melepaskan jaketnya dan membungkus tubuh Tan Bengbeng lalu meminta sang asisten untuk mengemudikan perahu bermotor tersebut kembali.
Qi Yan langsung mengganti pakaian Tan Bengbeng yang basah dan memberikan obat pada wanita itu agar ia tidak demam.
