Bisa keluar dari rutinitasnya dan menikmati hidup selama satu bulan yang lalu.
Bisa menyaksikan matahari terbit seindah ini.
Ini sudah cukup untuk dikenang oleh Tan Bengbeng seumur hidupnya.
Dengan mata sedikit memicing, Tan Bengbeng memegang sandaran kapal pesiar tersebut dan menyambut matahari yang sedang terbit.
Saat cahaya matahari yang keemasan menerpa tubuh wanita itu, sudut matanya terbuka memperlihatkan senyum yang tulus.
Begitu lembut, begitu indah ….
Rambut sebahunya yang masih belum cukup panjang untuk diikat terayun lembut seiring dengan angin laut yang sepoi-sepoi.
Walaupun bukan seorang wanita yang sangat cantik, raut wajahnya yang bersih memberikan kesan dingin dan tidak peduli yang unik.