Saat itu, setiap orang menatap Tan Bengbeng dengan bersimpati.
"Tuan tidak biasanya seperti ini. Ia jarang berbicara pada kami dan asalkan kami tidak melakukan kesalahan, ia tidak akan menghukum kami juga. Tuan hanya tidak suka diganggu, terutama ketika sedang melakukan eksperimen. Ia biasanya akan marah kalau kami mengganggu pikirannya …."
Seseorang menjelaskan tentang Qi Yan.
Qi Yan mampu mengubah sesuatu yang tidak benar menjadi benar.
Bahkan ketika ia salah, ia bersikap seakan dirinya benar.
Orang-orang di sekelilingnya telah terpengaruh olehnya. Bagaimana bisa mereka membenarkan sikap pemarah pria itu?
Tan Bengbeng mengernyitkan dahinya dan merasa sedikit jengkel ketika ingat bagaimana Qi Yan selalu menindasnya. Tapi, tidak ada yang bisa dilakukan oleh wanita itu.
Tan Bengbeng menemukan sebuah sudut yang tenang dan duduk untuk beristirahat.
Mendekati Kota H, pikirannya semakin kacau.