Tan Bengbeng tersadar kembali dan langsung mendorong kepala pria itu.
Lalu wanita itu mundur beberapa langkah.
Untuk seseorang yang selalu tenang, wajah Tan Bengbeng merona dengan tidak terkendali.
Wanita itu menatap pria yang tidak pernah serius yang ada di hadapannya tersebut.
Tan Bengbeng benar-benar merasa khawatir kalau Qi Yan sakit, tapi pria itu hanya berpura-pura untuk menggodanya.
Wanita itu ingin sekali meninggalkannya sendiri dan berbalik untuk pergi saja, tapi pikiran bahwa ia akan meninggalkan tempat itu dan tidak ada orang lain selain pria itu yang ada di rumah ini muncul dalam benak Tan Bengbeng.
Jika asisten Qi Yan tidak datang tepat pada waktunya dan pria itu benar-benar sakit, tidak ada seorang pun yang akan tahu kalau pria itu mati.
Pikiran ini membuat Tan Bengbeng seketika berhenti.
"Kau sebenarnya sakit atau tidak?"