"Siapa bilang aku tinggal sendirian?" Qi Yan dengan elegan menelan makanan di dalam mulutnya lalu perlahan menjawab.
"Sebelum kau tinggal di rumah ini dan satu jam sebelum kau sadar kembali, aku menyuruh asistenku pergi."
"…."
Tan Bengbeng ingin menanyakan kenapa, tapi nalurinya mengatakan kalau ia tidak ingin mendengar jawaban pria itu.
Qi Yan meneruskan, "Hanya kau sendiri juga sudah bisa membereskan seluruh pekerjaan di rumah ini, kau bahkan bisa tidur denganku."
"…."
Seperti yang diduga.
Pria itu lebih baik tidak berbicara!
Tan Bengbeng menahan amarahnya dan menyendokkan nasi lalu menyuapkannya ke dalam mulut pria itu dengan kuat.
Tenaga yang dikeluarkannya seolah-olah ia sedang berusaha menikam pria itu hingga mati dengan sendok tersebut.
Melihat Tan Bengbeng merasa marah tapi tidak bisa melampiaskannya, Qi Yan mengangkat alisnya dan kembali makan dengan gembira.