Teringat akan kata-kata yang diucapkan oleh Qi Yan, Tan Bengbeng menjadi ingat juga akan malam ketika keperawanannya direnggut oleh pria itu.
Dibandingkan dengan semalam, Qi Yan malam itu bagaikan seekor binatang buas.
Baik dalam hal kesabaran ataupun tenaga, pria itu seperti orang gila yang ingin agar Tan Bengbeng mati.
Luka yang muncul kemudian juga membuktikan kalau Qi Yan benar-benar gila malam itu.
Pria itu sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk bernapas ….
Akan tetapi, meskipun pria itu masih ganas dan buas semalam, tapi jauh lebih baik dari sikapnya yang sebelumnya.
Qi Yan sama sekali berbeda dari malam yang pertama.
Jika Tan Bengbeng tidak begitu sensitif terhadap aroma obat dan bisa mengenali kalau aroma dari orang yang tidur dua kali dengannya itu adalah sama, wanita itu mungkin sudah curiga kalau kedua pria tersebut adalah dua orang yang berbeda.