Tan Bengbeng sudah tertidur karena kelelahan ketika Qi Yan mencapai klimaks.
Pria itu perlahan menarik dirinya dari tubuh Tan Bengbeng. Ia lalu meraih selimut dan menutupi wanita itu.
Kemudian, pria itu dengan tenang mengenakan pakaiannya. Kecuali beberapa helai rambut yang basah di keningnya, sama sekali tidak terlihat kalau ia baru saja melakukan aktivitas yang melelahkan tersebut.
Berbalik dan melirik Tan Bengbeng yang kelelahan, ekspresi berbahaya terlintas di mata pria itu.
Tidak seperti yang dikatakan oleh pria itu sebelumnya, ia tidak datang untuk menemani Tan Bengbeng tidur.
Ia meniduri wanita itu.
Setelah selesai dengan apa yang dilakukannya, pria itu pergi.
Kursi roda tersebut menggelinding di atas lantai dan Qi Yan dengan cepat meninggalkan kamar tersebut.
Pria itu pergi menuju pintu kamar tidurnya yang terletak di sudut. Lalu, ia mendorong pintu hingga terbuka dan memasuki kamar tersebut.