Yan Rusheng menutup buku harian itu dan tanpa sadar, matanya memerah. Dia menutupi wajahnya dengan tangannya, dan tangan itu membawa aroma kertas tua.
Buku harian ini bertindak sebagai kapsul waktu yang membawanya kembali ke masa lalu yang tak berdosa dan tak terlupakan yang takkan pernah bisa mereka kembalikan.
Pada tahun-tahun itu, mereka tidak dapat dipisahkan.
Dia menggunakan cara yang sama untuk mengorek kotak kayu yang terkunci itu. Cincin plastik ungu berjamur menyambut matanya.
Yan Rusheng tidak bisa menahan air matanya lagi. Air mata memenuhi matanya dan menutupi bulu matanya.
Dia mengambil cincin itu dan ada foto di bawahnya. Foto itu adalah satu-satunya foto yang mereka ambil secara resmi.
Foto itu diambil ketika Nenek merayakan ulang tahunnya yang ke-70, dan dia telah memerintahkan mereka untuk berfoto bersama.