"Saya lelah," jawab Mixiao lembut dengan kepala masih tertunduk.
"Apakah itu?" Su Yan menjawab. Mixiao tidak tahu apakah ia percaya atau tidak.
Su Yan menutup matanya dan tetap diam.
Gadis di sampingnya itu juga terdiam, seolah-olah dia tidak ada.
Maju dan Makmur membangun sebuah resor liburan serta bandara di daerah pesisir. Pesawat sekarang bisa terbang langsung ke pulau itu.
"Ini sangat indah."
Saat pesawat itu mendarat, Mixiao bisa melihat air biru jernih. Mixiao tidak bisa menahan diri untuk tidak berseru saat dia menempelkan dirinya ke jendela, kagum akan pemandangan yang indah.
Dia mengambil kameranya dan mulai mengambil foto. Senyuman terukir di wajahnya yang lembut.
"Mixiao," panggil Su Yan tak terkendali saat dia memperhatikan wanita itu.
Dia ingin Mixiao melihat ke atas, sehingga dia bisa melihat wajah Mixiao. Dia ingin melihat pancaran semangat di mata Mixiao.