Dia dengan tegas memelototi mereka.
Zhou Shuang menggeser kepalanya dan mengelak dengan mudah. Lu Yinan menangkap si manis dengan satu gerakan cepat. Dia tersenyum dan berkata, "Xuxu, kamu tidak bisa terus melindungi Ah Heng. Kami akan merasa cemburu."
Zhou Shuang mengoreksi, "Kami tidak akan cemburu, tetapi seseorang akan cemburu."
"Baiklah, jika kita tidak bermain, maka aku akan pergi. Lagi pula ini sudah larut." Ah Heng tiba-tiba berdiri untuk pergi.
"Tidak." Yan Rusheng buru-buru meraih pergelangan tangan Jiang Zhuoheng dan menariknya kembali. "Lanjutkan."
Mereka merombak ubin.
Yan Rusheng melirik ubinnya dan menyeringai.
Kemenangan ada dalam jangkauannya.
Xuxu melirik ubinnya dan matanya melotot karena terkejut. "Yan Rusheng, apakah kamu curang?"
Ubinnya sangat bagus.
Curang? Hal itu membuat marah Tuan Muda Yan. Dia memelototi Xuxu. "Wanita bodoh, apa maksudmu?"
