"Presiden Yan."
"Wen Xuxu, kamu…" Yan Rusheng menoleh untuk menatap Wen Xuxu. Dia akan berteriak pada Wen Xuxu ketika dia mendengar suara Wen Xinyi dari luar ruangan. Matanya berkilauan lihai sejenak saat mulutnya melengkung ke senyum licik.
Lengan panjangnya melingkari pinggang Wen Xuxu dan menariknya ke arah Yan Rusheng. Seperti yang dia duga, Wen Xuxu jatuh dan mendarat di pangkuannya.
Wen Xuxu membelalakkan matanya karena terkejut. Dia membuka mulutnya tetapi kemudian tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Yan Rusheng langsung menekan bibirnya ke bibir Wen Xuxu, menyegelnya.
Oh…
Wen Xinyi membuka pintu dengan kartu kamar.
"Presiden Yan."
Dia masuk tepat pada waktunya untuk menyaksikan adegan Yan Rusheng memeluk dan mencium Wen Xuxu. Langkah kaki dan suaranya berhenti secara spontan.
Dalam beberapa detik, matanya dipenuhi air mata.