Matanya menggoda dan pesonanya mematikan.
Segerombolan gadis mulai berteriak. "Tuan Ketiga, kamu sangat tampan!"
Di antara pasangan mata yang tak terhitung jumlahnya itu, sepasang mata sedih tampak menonjol.
Seorang gadis ramping berdiri di belakang kerumunan saat dia menatap Xuxu dan Yan Rusheng. Tangannya mengepalkan pakaiannya dengan erat. Di matanya, berkembang campuran rasa iri dan kesedihan — itu adalah ekspresi yang tak terduga.
Seorang pria paruh baya yang gemuk berjalan ke arah gadis itu dan tersenyum lebar ketika dia mengamati wajah cantiknya. "Xiaojing, adik keduamu ada di sini. Ayo pergi."
"Oh." Gadis itu mengangguk ketika dia melirik tangannya. Perasaan jijik melintas melewati matanya. Dia mempercepat langkah kakinya untuk membuat jarak antara pria paruh baya itu dan dia.
Dia terus mencengkeram bajunya dengan erat.