Setelah makanan tiba dan nafsu makan Xia Qing Yi terpuaskan, dia menyeka mulutnya dan duduk kekenyangan di sofa. Saat inilah dia melihat Mo Han dengan serius memeriksa dokumen di depannya, satu tangan bertopang dagu dan merenungkan sesuatu. Mo Han memegang pena dan duduk di kursi kantornya, dengan bergeming.
Saat Xia Qing Yi mengawasinya dengan cermat, pintu kantor terbuka.
"Silakan masuk," kata Mo Han, lalu meletakkan dokumen di tangannya.
"Bos, ini informasi yang kamu minta siang ini, tentang mantan istri Zhang." Ketika Liu Zhi Yuan memasuki ruangan, tak pelak dia melirik Xia Qing Yi berkali-kali.
"Apakah ada temuan baru?" Mo Han berpikir tentang rekaman yang dikirim oleh mantan istri Zhang dan mengerutkan alisnya. Setelah mengantar kepergian mantan istri Presiden Zhang sore ini, dia menelepon Presiden Zhang, bertanya padanya tentang rekaman video yang dia tolak keberadaannya dengan tegas. Tetapi ketika Mo Han bertanya tentang situasi yang terperinci, Presiden Zhang selalu mengoceh dan memotong kata-katanya. Jelas ada beberapa hal yang tidak diketahui oleh Mo Han, pengacara cermat ini.
Adapun beberapa kondisi yang diusulkan oleh mantan istri Zhang, wanita itu telah meminta 12% dari perusahaan Zhang, yang ditolak mentah-mentah oleh Presiden Zhang. Tidak ada pria yang mau memberi bagian yang diperolehnya dengan susah payah dan menyerahkannya pada mantan istrinya tanpa keluhan. Presiden Zhang enggan mundur, dan mantan istrinya selalu menekannya. Sekarang, situasi ini sangat tidak menguntungkan bagi Presiden Zhang. Jika mereka melanjutkan dengan cara begini tanpa menemukan solusi, semuanya akan menjadi tiada harapan ketika mereka pergi ke pengadilan esok hari.
"Tidak, aku hanya mencari informasi pribadinya. Aku juga mengambil beberapa foto dari akun media sosialnya. Semua foto gaya hidup, tidak terlalu berguna."
Mo Han tampak kesal. Dia merendahkan suaranya dan berkata, "Aku mengerti. Kamu bisa pergi sekarang."
Sebelumnya, di ruang resepsionis dan kantor, Xia Qing Yi tidak tahu apa-apa tentang kasusnya. Setelah Liu Zhi Yuan pergi, dia bisa tahu kalau Mo Han sedang tidak enak hati, jadi dia berjalan dengan hati-hati ke mejanya lalu bertanya, "Apakah semuanya baik-baik saja?"
"Ya, baik-baik saja." Sambil menundukkan kepalanya, Mo Han menatap lurus ke depan pada informasi yang baru saja dia terima.
Meja itu berserakan dengan foto-foto yang dikirim oleh mantan istri Zhang. Xia Qing Yi mengambil salah satu dan mengamatinya. Rias wajah yang rapi, ekspresi kaku, tidak ada sehelai rambut pun yang mencuat. Foto itu jelas memperlihatkan sepatu, pakaian, dan aksesori dengan gaya
Ada foto seorang wanita di kamar mandi dengan piyamanya. Merasakan sensasi aneh yang merasukinya, Xia Qing Yi mengambil beberapa foto dan memeriksanya dengan cermat.
"Berapa umur Presiden Zhang?" Xia Qing Yi bertanya tiba-tiba.
Mo Han tidak mengerti mengapa Xia Qing Yi mengajukan pertanyaan seperti itu. "Mungkin sekitar 45 tahun."
Xia Qing Yi memeriksa foto itu sebentar, seolah-olah yakin akan sesuatu, sebelum menyerahkan foto itu pada Mo Han, menyuruh pria itu untuk mengamatinya. Mo Han mengambil foto dari tangan Xia Qing Yi dan menatapnya dengan ekspresi tidak percaya. "Apa yang tidak beres?"
"Perhatikan dengan cermat rak-rak di belakang cermin kamar mandi. Kosmetik itu ada di atas."
Mo Han mengamati sepintas lalu. Hanya bermacam-macam botol dan lotion, yang menurutnya tidak aneh. "Mengapa? Apakah kamu mengenali merek-merek ini?"
"Bukan itu intinya. Lihatlah botol putih, toner ini. Produk ini untuk pria. Merek toner ini biasanya untuk pria berusia 20-an tahun."
"Jadi maksudmu β¦." Mo Han menatapnya seolah-olah sebuah ide baru saja muncul dan matanya berbinar-binar.
"Foto itu diambil setahun yang lalu. Jika aku tidak salah, mantan istri Zhang punya 'mainan bocah' sebelum dia bercerai. Kelihatannya, mereka sudah lama menjalin hubungan."