Saat itu, seorang prajurit berjubah hitam berlari ke sampingnya. "Ketua Keluarga, dua teman kami telah terbunuh. Bocah itu melarikan diri!"
"Apa?! Mereka dibunuh oleh anak kecil yang tidak punya kemampuan kultivasi?!"
Pria itu berteriak marah saat melangkah keluar dengan tergesa-gesa. Dia lalu melihat ke luar dari pintu belakang. Matanya melihat sekeliling. Benar saja, dia melihat dua prajurit terbaring di tanah. Satu prajurit lehernya teriris dan yang lain dadanya tertusuk oleh pedang.
Ketika melihat semua itu, Ketua Keluarga menggertakkan giginya dengan penuh amarah. Dia mengepalkan tangannya dengan erat.
"Hmph! Sangat bagus! Seorang bocah tanpa kultivasi ternyata bisa membunuh dua anak buahku!"
Pria tua yang barusan datang mengusap jenggot panjangnya.