Bayangan Satu mendengar perkataan Serigala Abu-abu. Dia melirik kamar Tuan Neraka dan berbisik. "Sepertinya Tuan sedang menunggu Dokter Hantu menyelesaikan masalahnya dan memikirkannya lagi!" Ketika sang Tuan sedang merasa tidak senang, maka anak buahnya akan merasa gelisah.
Hanya Serigala Abu-abu yang berani berkeliling dengan gembira selama dua hari terakhir.
Bayangan Satu bahkan tidak berani tertawa.
"Menunggu sampai Dokter Hantu memikirkanya?"
Raut wajah Serigala Abu-abu menjadi aneh.
"Sepertinya akan lebih baik jika Tuan pergi ke halaman Dokter Hantu dan menemaninya."
Menunggu sampai Dokter Hantu memikirkan Tuan? Oh! Kalimat itu sangat tidak nyaman didengar. Mungkin jika Tuan terus menunggu, Dokter Hantu justru benar-benar melupakan Tuan.
Bayangan Satu melirik Serigala Abu-abu dan memberikan saran.
"Kenapa kamu tidak masuk ke dalam kamar dan memberi nasihat kepada Tuan?"