Feng Jiu meletakkan cangkir tehnya di atas meja. Wajahnya yang cantik memperlihatkan senyuman tipis. Beberapa pemuda yang berdiri di belakang Ayah mereka tidak bisa berpaling.
Mereka melihat Feng Jiu mendongak dan menatap beberapa pria paruh baya yang sedang duduk di aula. Tatapannya tertuju pada pak tua itu lalu tersenyum.
"Paman Besar Kedua sangat baik. Seluruh kediaman baik-baik saja. Paman tidak perlu memikul tanggung jawab apapun."
Feng Jiu diam sejenak kemudian lanjut berkata. "Terlebih lagi, meskipun kita adalah Keluarga Feng, namun kediaman kita telah lama berpisah sejak generasi Kakek. Oleh karena itu, Paman Besar Kedua tidak perlu ikut campur dengan masalah yang ada di Kediaman Feng kami."
"Uacapan apa itu? Apakah ini caramu berbicara dengan Tetua?!"
Suaranya terdengar tidak ramah. Wajahnya yang keriput juga nampak kesal. Dia jelas tidak menduga bahwa gadis muda seperti Feng Jiu bisa berbicara seperti itu.