Shangguan Wanrong tercengang. "Kenapa kamu harus bepergian? Kamu masih sangat muda, apakah keluargamu tidak harmonis?"
Feng Jiu berhenti membalikkan burung panggang dan menatap ibunya sambil tersenyum. "Saya di sini untuk mencari ibu saya. Selain itu, saya bisa melindungi diri saya dengan baik."
"Mencari ibumu?" Shangguan Wanrong terkejut. "Apakah kamu sudah menemukannya?"
"Ya, saya sudah menemukannya. Beliau ada di sekte." Feng Jiu menjawab sambil menatapnya.
Ketika Shangguan Wanrong melihat senyuman di matanya yang jernih, jantungnya tiba-tiba berdebar dengan kencang dan perasaan yang sulit dijelaskan muncul di hatinya. Dia selalu merasa bahwa pemuda itu berbicara dengan makna yang dalam dan tidak jelas, seolah-olah dia diselimuti oleh lapisan kain kasa yang membuat orang lain sulit memahaminya.