"Ada apa dengan darahmu? Apa terlihat indah?"
Bibir Pei Ge melengkung ke atas saat matanya berubah semakin merah.
"Kamu …."
"Tidak peduli jika kamu tidak mengingat apa pun. Aku bisa menunggumu agar mengingatnya, dan aku akan memanggil dokter untuk mengobatimu. Aku akan membuatmu membayar apa yang telah kamu perbuat di masa lalu. Apa yang aku ingin kamu lakukan selalu apa yang harus kamu lakukan. Nyonya Tua Qu, bagaimana rasanya pisau ini?"
Pei Ge melihat pisau pengawal itu masih di lantai tetapi darah di atasnya hampir tidak terlihat. Dia hanya melihat tangan Nyonya Tua Qu berdarah tanpa henti dan dengan cepat membasahi roknya.
Di penjara dingin ini, Nyonya Tua Qu memakai gaun malam yang dia pakai di perjamuan ulang tahun Tuan Tua Qu kemarin. Namun, tidak seindah tadi malam, tidak juga seelegan atau semewah tadi malam.
Sekarang, Nyonya Tua Qu kalah sebisa mungkin, dan malu sebisa mungkin.
Tidak ada lagi tanda senyuman di wajahnya.