Mendengar ucapan pertentangan keponakannya, ekspresi Pei Zhenghui menjadi lebih buruk.
Sebenarnya, selama ini, dia telah menyesali keputusannya.
Terutama untuk beberapa tahun pertama. Pei Zhenghui selalu memimpikan tentang kakaknya setiap malam ….
Namun, perlahan-lahan, saat perusahaannya menjadi semakin sukses dan dia mendapatkan lebih banyak uang, dia segera melupakan semua hal itu ….
"Mengapa ayahku mempunyai seorang adik sepertimu? Dia sangat baik dan murah hati padamu, tetapi karena hasutan orang asing, kamu benar-benar membunuhnya!"
Saat Pei Ge mengatakannya, matanya memerah.
Sambil menarik napas dalam-dalam, Pei Ge tidak mau membicarakan apa pun lagi dengan bajingan ini.
Satu-satunya yang ada di pikirannya adalah menemukan pembunuhnya yang lain secepat mungkin untuk mengakhiri permainan konyol namun menjijikan untuk menemukan pembunuhnya ….
