Suara Pei Ge pelan, seolah-olah dia sedang menceritakan keluhannya.
"Tidak apa-apa. Aku akan menunggumu. Tidak peduli berapa lama yang dibutuhkan, aku akan bersedia menunggumu. Selama kamu bersedia memercayaiku, aku akan selalu ada di sisimu. Ge Ge, tidak apa-apa. Aku, Ji Ziming, tidak pernah takut. Aku hanya takut jika kamu tidak akan bahagia. Aku hanya takut kalau kamu akan sedih. Aku bahkan lebih takut kalau kamu akan meninggalkanku."
Suara Ji Ziming rendah saat menatap Pei Ge dengan tatapan lembut. Tatapan penuh kasihnya seperti sinar matahari di luar jendela, menerangi hati Pei Ge sedikit demi sedikit. Semua orang di dunia ini seharusnya memiliki pernikahan yang indah.
Entah dia bahagia atau sedih, hasilnya adalah pilihannya sendiri.