"Ge Ge, kamu masih memiliki aku. Aku percaya bahwa papa tidak pernah meninggalkanmu."
Tatapan lembut Ji Ziming bertemu dengan tatapan Pei Ge. Hanya dengan melihat wanita di sampingnya, Ji Ziming bisa merasakan jantungnya berdetak kencang karena wanita ini, hanya untuk wanita di sampingnya ini dalam hidupnya.
"Papa tidak pernah meninggalkanku, dan begitu juga dirimu. Meskipun kita akhirnya bertemu setelah bertahun-tahun, aku tidak menyesalinya. Aku hanya agak menyesal kalau kita berpisah selama itu."
"Tidak perlu menyesal. Setidaknya kita saling mencintai sekarang."
Suara Ji Ziming lembut saat Rolls-Royce hitam itu sampai di makam ayah Pei Ge tidak lama setelahnya.
Batu nisan itu didirikan dengan rapi dengan nama-nama orang yang terukir di atasnya dan kisah-kisah hidupnya. Pei Ge melihat batu nisan terakhir di barisan dan suaranya tiba-tiba terdengar suram.
"Pa, aku datang untuk menemuimu."
