Seperti bom, pesan itu meledak di pikiran Tang Xiaoyu. Pada saat itu, yang dia inginkan hanyalah pergi dari pria ini dan Pei Ge, yang selalu dia pandang sebagai sahabat dan kerabatnya.
Namun, setelah pergi dalam waktu yang sangat lama, dia menyadari bahwa semua ini hanyalah angan-angannya sendiri. Tidak peduli ke mana dia pergi, dia masih khawatir tentang dua orang ini.
Yang satu dia lindungi, dan yang satu dia cintai sedalam-dalamnya.
Dua orang ini telah memberinya saat-saat paling bahagia dalam hidupnya, tetapi mereka juga orang yang memberinya kesialan dan sakit dalam hidup ini. Bagaimana mungkin dia tidak memikirkan berapa banyak obat yang mereka berikan padanya? Bagaimana mungkin dia tidak merasakan kebencian di hatinya setelah pengkhianatan seperti itu?