"Ziming, lupakan …."
Meskipun Pei Ge tahu bahwa pria itu hanya mencoba untuk melindunginya, dia hanya bisa mengalah ketika mendengar suara serak Ji Chi karena menangis tanpa henti.
"Nona Qu, bagaimanapun juga, aku tetap sangat berterima kasih karena kamu datang. Terima kasih."
Pei Ge tersenyum pada wanita itu dengan tulus.
"Tidak masalah."
Qu Jingwan menekan bibirnya dengan canggung saat melihat Pei Ge tersenyum dengan tenang.
Meskipun tidak menyukai wanita ini, sebenarnya Qu Jingwan benar-benar iri pada Pei Ge. Itu karena Pei Ge memiliki seorang pria yang sangat mencintai dan melindunginya. Andai saja ….
Pei Ge tersenyum dan mengantar Qu Jingwan ke kamar putranya.
"Huaaaa!"
Pei Ge merasakan hatinya semakin hancur ketika suara anak itu semakin serak.
Sedangkan si anak lelaki yang kedua matanya merah dan bengkak karena menangis, ketika melihat Qu Jingwan, dia berhenti meratap dan matanya cerah seketika.