Chapter 1933 - Tuan dan Pelayan

Kalau ada orang lain di situ, mereka pasti merasa hubungan keduanya agak aneh; muncikari yang justru takut pada pelacurnya yang paling terkenal.

"Nyonya, batalkan semua jadwal yang sudah dibuat," pinta Chun Yao.

"Kenapa? Nanti semua orang yang sudah buat janji akan …."

"Nyonya mempertanyakan keputusanku?" Chun Yao duduk di depan sitar, ia menatap si muncikari dengan lembut. Namun, si muncikari mau tidak mau merasa ngeri.

"Hambamu ini tak kan berani!" Si muncikari pun langsung mundur.

"Kalau begitu, siapkan semuanya. Tugas kecil macam ini tentu tidak sulit bagi orang macam kau," kata Chun Yao sambil tersenyum.

"Nona, bolehkah hamba bertanya kenapa kau memilih meninggalkan begitu banyak orang hanya untuk empat orang tadi itu? Apa mereka sepadan?" tanya si muncikari dengan ragu-ragu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS