Sima You Yue melirik Di Zhe, tidak takut Di Zhe marah.
"Apa kau seyakin itu kalau aku tidak akan marah padamu?" Di Zhe menepis tangan Sima You Yue di depan banyak pasang mata yang menyaksikan.
"Ya!" jawab Sima You Yue dengan percaya diri. Ia tidak marah meskipun tangannya ditepis saat ia menyerahkan saputangannya.
Di Zhe mengambil saputangan tersebut, lalu menyeka darah dari sudut bibirnya, dengan bekas luka segar yang masih sakit.
"Aku bukannya sedang membalas kebaikannya yang dahulu, hanya saja aku tidak mau melupakan sedikit kehangatan dari waktu itu," jelas Di Zhe.
"Aku tahu." Sima You Yue mengerti bagaimana perasaan Di Zhe. Hidupnya penuh dengan kegelapan, keputusasaan, dan kesepian sebelum ia bertemu dengan Yu Ke Luo. Seharusnya saat itu Tetua Ketiga Di memberinya kehidupan yang baik sebagai kakeknya. Seharusnya Tetua Ketiga Di jadi orang yang melindunginya. Namun, mengingat situasi masa lalu, itu semua pasti sulit.