Lelaki tersebut mengernyit.
Menanyakan arah? Arah ke mana?
"Tidak peduli siapa pun kau, ini tempat kultivasi leluhur kami. Cepat pergi!" perintah si lelaki.
"Komunikatif sekali." Sima You Yue tersenyum. "Kalau bukan karena kau takut aku akan membuat keributan sampai kultivasi leluhurmu terganggu, kau tidak mungkin bicara sesopan ini denganku, kan?"
"Apa maksudmu?"
"Sesuai dengan perkataanku. Kau tidak perlu menyuruhku pergi. Aku datang ke sini untuk bertemu dengan Leluhur. Ayo kita langsung bertarung." Sima You Yue terlalu malas berkata-kata. Ia pun memanggil Binatang Rohnya keluar dari Pagoda Roh.
Pada saat itu, sekelompok orang terbang turun dari gunung. Ia tidak menyangka kalau jumlah lawan yang menunggu di situ ternyata banyak sekali. Sepertinya mereka sengaja mencegah orang lain datang supaya Leluhur tidak tahu-menahu tentang informasi apa pun.