Pergilah ke sana … pergilah ke sana ….
Sima You You terus melihat cahaya tersebut dan terus hendak pergi ke sana. Lingkungan di sekitarnya perlahan tampak semakin memudar dan yang bisa ia lihat hanyalah cahaya itu.
Semakin dekat, semakin dekat. Ia merasa seperti semakin dekat ke cahaya tersebut. Ia tidak merasa tubuhnya bergerak, tetapi jarak antara ia dan cahaya itu benar-benar berkurang.
Sakit!
Tiba-tiba, ia merasa seluruh tubuhnya seperti sedang dipotong-potong oleh sesuatu. Karena kondisi mentalnya berkurang, cahaya tersebut pun jadi menjauh lagi.
Ia menunduk dan melihat dirinya sendiri. Ia tampak baik-baik saja, tetapi ia benar-benar merasa kesakitan.
Ia harus terus berjalan ke depan.