Aula pertemuan tersebut pun hening.
"Dasar Sima You Yue!" maki Yang Wei sambil menggertakkan gigi. Urat-urat yang muncul keluar dari dahinya menunjukkan betapa marahnya ia.
"Tidak akan ada yang menirunya kalau dia tidak menyarankan He Zhen Zhang untuk menyerahkan obat suci itu ke Paviliun Xuan Yuan. Kalau sejak awal kita tahu jadinya akan begini, seharusnya kita bunuh dia beberapa hari yang lalu!" kata seorang tetua.
"Tidak ada gunanya kita mengungkit hal itu sekarang. Ketua Klan, kita harus cari cara untuk mendapatkan semua harta karun itu." Tetua lain lebih rasional.
"Kita tidak bisa melawan Paviliun Xuan Yuan. Kita hanya bisa mengikuti lelangnya. Tidak peduli berapa pun harganya, kita harus mendapatkan obat suci antik itu!" Membayangkan berapa banyak uang yang harus mereka keluarkan, hati Yang Wei terasa sakit.