"Guru, Guru, apa aku tidak akan bisa menyempurnakan persenjataan lagi?!" teriak seorang murid perempuan dengan putus asa. Saat ia bangun dan melihat bahwa lengan kirinya lumpuh, ia langsung menangis tersedu-sedu.
"An An, jangan takut, kondisimu masih belum jelas sekarang, jangan khawatir, lembah akan menyembuhkanmu," hibur seseorang.
"Guru, lenganku!" Tangisan An membangunkan murid lain yang tidak sadarkan diri. Murid baru tersebut juga menangis setelah ia bangun.
"Ah! Lenganku …."
"Oh … bagaimana ini …."
Satu demi satu, teriakan mereka membuat seluruh pelataran menjadi kacau. Mereka semua kaget melihat kondisi mereka sendiri.
"Baiklah. Tetua Xiao, sekarang kalian pergi dan obatilah mereka supaya mereka tenang. Aku akan memeriksa mereka-mereka yang kena racun." Dou Bai pusing mendengar tangisan orang-orang tersebut.