Chereads / Sang Mekanik Legendaris / Chapter 24 - Apa itu Lemah?

Chapter 24 - Apa itu Lemah?

Lu Qian pergi setelah membersihkan kamar itu.

Han Xiao memanjat ke kasur dan memejamkan matanya. Sekarang, dia perlu menunggu Divisi 13 mendekatinya.

"Aku masih belum cukup kuat."

Han Xiao mengerti bahwa dia tidak bisa hanya mengandalkan Stardragon untuk berurusan dengan Organisasi Germinal. Dia harus menjadi jauh lebih kuat agar bisa menangani sendiri masalahnya. Bagaimanapun, untuk saat ini, dia juga harus cukup kuat untuk mendapatkan perhatian khusus Divisi 13.

Karena tidak ada quest untuk dilakukan maupun monster untuk diburu, satu-satunya cara menjadi kuat adalah melalui produksi. Han Xiao memerlukan uang untuk membuat mesin, jadi dia berencana mencari cara lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Kota ini memberinya banyak peluang. Perjalanan panjangnya baru saja dimulai.

Masih ada setengah tahun sebelum peluncuran, dan sebelum itu, dia harus siap dan menghargai waktu yang tersisa.

...…

Setelah beristirahat sebentar, Han Xiao kembali ke bawah. Lu Qian sedang bekerja memperbaiki alat rumah tangga di depan meja kerja. Hotpants denimnya benar-benar menonjolkan lekuk tubuhnya, dan Han Xiao hanya bisa mencuri pandang ke kaki-kaki ramping dan panjang wanita itu.

"Pesanannya ada di laci," kata Lu Qian ke Han Xiao sambil menyeka keringatnya dengan handuk.

Bisnis bengkel ini tidak terlalu ramai dan kebanyakan pesanannya merupakan pesanan tingkat tinggi. Han Xiao memilih beberapa yang mudah dan mulai sibuk bekerja.

Pukul 7 malam, bengkel ditutup.

Lu Qian berganti pakaian ke baju terusan putih yang nyaman dan rambutnya terurai, memberinya aura saudari cantik yang ramah. Ada tambalan jahitan di baju terusannya, menyiratkan finansial mereka tidak begitu bagus. Han Xiao bertanya-tanya apakah alasan wanita ini berpakaian minim saat bekerja adalah untuk menghemat kain.

Pak Tua Lu yang dari tadi mengunci diri di kamar akhirnya menunjukkan wajahnya saat makan malam.

"Mari makan."

Pak Tua Lu dengan rambutnya yang panjang dan berantakan pastinya tidak terlihat seperti tipe orang yang melakukan pekerjaan rumah. Makanan mereka memang selalu disediakan oleh Lu Qian.

Han Xiao mengambil sepotong daging babi kecap dengan sumpit dan memasukkannya ke mulut. Dagingnya berlemak tetapi tidak berminyak dan sangat lezat. Han Xiao tampak gembira.

"Enak?" Lu Qian tersenyum riang.

Han Xiao tidak punya waktu untuk menjawab dan mulutnya tidak berhenti makan.

Ini—ini baru namanya makanan! Apa yang sudah kumakan selama 6 bulan terakhir ini?

"Masih ada banyak, makan pelan-pelan," tambah Lu Qian, dia sangat senang masakannya diakui dan melihat nafsu makan Han Xiao yang rakus, dia terus memberi Han Xiao makanan.

Saat mereka masih makan, Pak Tua Lu mendadak bertanya, "Siapa kau sebenarnya?"

Sumpit Han Xiao terhenti di udara, dan dia menjawab, "Aku hanya orang biasa."

"Kau pikir kau bisa mengecohku dengan kebohongan mencolok semacam itu, bocah? Katakan yang sebenarnya," desis pria tua itu.

Mata Han Xiao berkedut.

"Kalau aku tidak mau?"

"Tidak mau?"

Sontak, Pak Tua Lu mengangkat dagunya dan mulai mengeluarkan aura melankolis mendominasi yang mengancam akan menelan Han Xiao.

Ekspresi serius muncul di wajah Han Xiao. Berputar, dia meloncat mundur sejauh lima meter, menyilangkan tangannya di dada dalam pose bertahan.

Mata Pak Tua Lu menyipit.

"Aku punya skill yang bisa membunuh jiwa target dalam sekejap. Apa kau ingin mencobanya?" tanya si pria tua itu.

"Apa skill dewa itu eksis?" Wajah Han Xiao mulai memucat.

"Level kekuatan yang ku capai tak akan bisa dipahami oleh orang sepertimu!" jawab Pak Tua Lu sambil mencibir.

Tahu-tahu, awan hitam bergemuruh terjelma di belakang Lu Qian. Petir menyambar dan guntur menggelegar. Menyunggingkan senyum yang biasa ditampilkannya, dia mengetuk meja dengan sumpit dan memerintah dengan nada datar, "Duduk dan makan."

Duo itu langsung kembali ke posisi awal mereka dalam sekejap mata dan lanjut makan, seakan-akan tak terjadi apa-apa.

...

Kapital Barat wilayah yang sangat luas, terdiri dari 8 distrik dan 3 benteng pertahanan saling berhubungan dengan jalur militer.

Distrik 1 adalah distrik pusat dan kedudukan pemerintah Kapital Barat. Warga biasa dilarang masuk.

Meskipun Enam Negara bersatu melawan Organisasi Germinal, mereka juga masih saling bersaing satu sama lain. Tidak ada yang namanya sekutu mutlak. Pembunuhan terhadap orang-orang penting seperti para pejabat tinggi negara sering terjadi di antara Enam Negara, walaupun mereka akan selalu menudingkan insiden ini ke Organisasi Germinal atau individu berbahaya lain, pemerintahan tahu kalau 70% insiden tersebut dilakukan oleh negara lain.

Organisasi Germinal, pasukan pengelana, badan intelijen serta makelar, penjual senjata ilegal, kriminal, pembunuh bayaran, hacker, dan berbagai komplotan yang membentuk dunia hitam planet ini.

Menara Tanduk Naga adalah gedung pusat pemerintahan Stardragon, di mana orang-orang besar dan para pemimpin utama menjalankan pemerintahan. Secara teori, dinding luar gedung Menara Tanduk Naga dikenal cukup kuat dan mampu menghadapi rudal misil antarbenua. Oleh karena itu, mereka tak perlu khawatir memiliki rudal di kepala mereka.

Markas departemen rahasia terletak di bawah Menara Tanduk Naga.

...

Di bawah Menara Tanduk Naga, di tingkat basemen terdapat Divisi Pertahanan Stategis Stardragon.

Lusinan layar besar tergantung di dinding, menampilkan informasi dan data yang tak terhitung jumlahnya. Agen intelijen mengetik di keyboard mereka sementara sejumlah personel intelijen lainnya sibuk datang dan pergi. Tempat ini adalah pusat jaringan pemerintahan, di mana informasi disaring dan disalurkan.

Divisi 13 tak hanya melayani sebagai mata dan telinga Stardragon, tetapi juga senjata tersembunyi.

"Lapor : lokasi 'Zero' telah ditemukan."

Seorang sekretaris wanita berkacamata yang terlihat lembut tergesa-gesa membuka pintu kantor kepala departemen intelijen. Seorang pria berwajah tegas dengan tatapan serius duduk di balik meja. Air liur bisa dilihat di sudut mulutnya.

"Katakan," ujarnya dalam suara rendah.

"Pak Kepala, apa Anda diam-diam tidur lagi?" Sekretaris berkacamata itu melotot pada sang kepala.

"Jangan banyak omong!" Sang kepala balas melotot. "Bicara."

"Saat ini Zero bersembunyi di bengkel mesin di distrik 7."

Sang kepala intelijen memutar kursi membelakangi sekretarisnya dan merenung sebentar. Si sekretaris dapat mendengarnya menghela napas dalam perenungan. Setelah beberapa saat, dia berputar lagi menghadap sekretarisnya dan berkata, "Para Petinggi ingin menggunakan pendekatan bersahabat."

"Anda berbalik untuk menyeka air liur Anda, kan?"

"Aku sangat menyesal mempromosikanmu …."

Sekretaris itu mendorong kacamatanya dan mengabaikan sang kepala. "Bagaimana tepatnya Anda ingin menjalankan ini?"

"Karena Zero sendiri yang datang ke Kapital Barat, dia pasti ingin bekerja sama …. Segera aktifkan protokol perlindungan. Kita tidak bisa membiarkan agen-agen Germinal tahu akan keberadaannya di sini. Suruh para hacker meng-intersepsi berita mengenai jejaknya dan cegah kebocoran. Juga, kirim agen rahasia untuk mengawasinya; dia mungkin saja mata-mata yang dikirim. Dapatkan konfirmasi sebelum melakukan kontak langsung."

"Pengkhianat berhadiah senilai sejuta dolar. Ada dua kemungkinan: antara dia memiliki informasi penting, atau dia memiliki kekuatan besar. Untuk saat ini, kita tidak bisa memastikan seberapa berbahayanya dia, jalankan dengan hati-hati. Aku tidak mau apa yang terjadi dengan Black Spider terulang kembali. Dua jalan dibom tetapi kita gagal menangkapnya. Alhasil, aku dimarahi selama dua jam penuh oleh pak direktur jenderal."

  1. Hóng Shāo Ròu (red braised pork) - Di Indonesia disebut Daging Babi Masak Kecap atau Babi Saus Karamel Kecap karena lebih berair, tidak kering. Sangat berbeda dengan Babi Merah atau Babi Panggang Merah (Char siu) di Indonesia, meskipun kata Hong itu merah. Jangan terkecoh dengan kata "Red/Merah"-nya ya. Memang beda sebutan dan juga cara masak serta hasilnya. Satu kering kaya BBQ (Cina), satunya berair.
  2. Laba-laba hitam.