Angin malam yang sejuk bertiup dari jendela, dan bunyi dengung bengkel itumemenuhi telinga mereka. Itu sedikit bising, tetapi Han Xiao mengobrol santai dengan Lu Qian.
"Tokomu sudah ada di sini selama beberapa tahun, bagaimana dengan bisnisnya?"
Rambut Lu Qian diikat ke belakang, dan dia mengenakan kedok
"Kamu kayaknha sibuk pas aku masuk."
Lu Qian menggelengkan kepalanya. "Aku satu-satunya di sini. Dengan pesanan yang menumpuk, tentu saja, selalu ada sesuatu yang harus kukerjakan."
"Apa kamu nggak mau merekrut asisten atau pegawai?"
Lu Qian berhenti dan mendesah. "Merekrut satu dulunya, kabur."
"Mungkin karena gajinya terlalu rendah." Han Xiao menggelengkan kepalanya karena tidak setuju.
"Apa itu alasannya?" Lu Qian meragukan.