Bai Ruoqi merasa kewalahan dengan pertanyaan yang bertubi-tubi tersebut dan ia mulai kebingungan.
Namun ia hampir tidak bisa menemukan alasan: "Kalau … kalau begitu aku tidak tahu? Naluriku mengatakan kalau ada masalah dengan kabel baja itu … dan terlebih lagi tingkat kultivasiku benar-benar belum sampai sana dan aku penakut jadi aku tidak berani menyeberang! Aku tidak pernah menyangka kalau intensitas serangan panah tersebut akan melemah dan aku hanya menebak-nebak …. "
Bantahannya benar-benar tidak tahu malu.
Lagi pula ia sudah terjebak dengan pernyataannya sendiri kalau ia sama sekali tidak tahu apa-apa.
Mengenai mengapa ia bisa mendapatkan nilai yang tinggi tanpa disengaja, itu mirip seperti kucing buta yang menangkap tikus mati, murni karena keberuntungan!
Keberuntungan dianggap sebagai bagian dari kemampuan seorang praktisi jadi siapa bilang kemampuan semata tidak cukup?