Hanya Luo Jiyun yang tetap tinggal di belakang dan menolong Murong Ni mencabut pisau-pisau belati itu.
Bukan hal yang mudah bagi kaki Murong Ni untuk akhirnya dapat menyentuh tanah. Embusan angin dingin bertiup dan ia merasa gemetar oleh karena rasa dingin tersebut.
Sejenak kemudian ia menyadari bahwa pakaiannya sudah dari tadi dipenuhi dengan sobekan-sobekan dan banyak bagiannya memperlihatkan kulitnya yang putih.
Tiba-tiba ia merasa malu dan tidak nyaman sementara sebuah sinar dingin bercahaya di kedua matanya.
"Yue Li … iblis rubah kecil yang menggoda Kakak Tertuaku. Kau keterlaluan! Aku tidak akan membiarkanmu!"
Luo Jiyun mengernyitkan alisnya: "Adik Junior, tidakkah cukup? Apakah kau benar-benar berpikir kalau semua orang tidak dapat melihatnya? Sudah jelas kaulah yang memulainya kali ini, kan?"
"Kau … Saudara Kelima, kau pun tidak akan berada di pihakku?"